Interaksi.id – Rentetan gempa bumi kembali mengguncang wilayah perbatasan Kabupaten Probolinggo dan Lumajang, Jawa Timur, sejak Kamis (17/7/2025) hingga Jumat (18/7/2025) malam.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat sedikitnya 52 kali gempa terjadi, termasuk yang dirasakan warga dengan kekuatan mencapai magnitudo 3,3.
Gempa terbaru terjadi Jumat malam sekitar pukul 20.03 WIB dengan magnitudo 2,6. Episenter berada di darat pada koordinat 7,86° LS dan 113,01° BT, sekitar 23 kilometer barat daya Probolinggo, dengan kedalaman dangkal 3 kilometer.
BMKG mengidentifikasi sumber gempa berasal dari aktivitas sesar aktif yang melintas di kawasan tersebut.
“Getaran terasa skala II-III MMI, cukup membuat warga panik. Ini tergolong gempa dangkal,” ujar BMKG Juanda dalam keterangan resminya.
13 Rumah Rusak di Tiris
Guncangan gempa tidak menimbulkan korban jiwa, namun 13 rumah di Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, dilaporkan mengalami kerusakan ringan hingga sedang.
Kerusakan tersebar di empat desa, yaitu Tiris, Segaran, Ranu Gedang, dan Ranu Agung.
Kepala BPBD Kabupaten Probolinggo, Oemar Sjarif, membenarkan adanya kerusakan akibat rentetan gempa tersebut.
“Syukurlah tidak ada korban jiwa. Kami sudah mengirim tim untuk asesmen dan menyalurkan bantuan darurat berupa terpal, makanan siap saji, hygiene kit, serta perlengkapan anak,” ujarnya, Jumat malam.
BPBD mengimbau warga tetap waspada dan segera melapor jika menemukan tanda-tanda bahaya susulan. “Kewaspadaan dan kesiapsiagaan adalah kunci dalam mengurangi risiko bencana,” tegas Oemar.
Gempa Terus Berulang Sejak 16 Juli
BMKG mencatat aktivitas seismik sudah terjadi sejak Rabu (16/7/2025) dengan kekuatan gempa bervariasi antara magnitudo 1,9 hingga 3,3. Pusat gempa berada di sekitar Gunung Lemongan, Lumajang, dengan kedalaman 16 hingga 17 kilometer.
Getaran paling awal dirasakan Jumat dini hari pukul 04.55 WIB, berlanjut sepanjang hari hingga malam.
Hingga Jumat pukul 19.34 WIB, total 52 kali gempa tercatat di perbatasan Probolinggo-Lumajang, baik yang dirasakan maupun tidak.